Hasilkan Informasi Berkualitas, Kominfo Harapkan Insan Pers Perkuat Konten Berita
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta-Kementerian Komunikasi dan Informatika mengharapkan insan pers di tanah air terus meningkatkan kualitas informasi yang disajikan kepada masyarakat.
Staf Khusus Menkominfo Philip Gobang menilai hal itu menjadi tantangan bagi insan pers di tengah kecenderungan ketertarikan publik terhadap konten berita cenderung menurun dibandingkan dengan konten media sosial.
“Saya ingin menyampaikan fakta atau data bahwa sumber informasi yang diakses oleh masyarakat sangat beragam. Yang menarik adalah dari sumber informasi yang diakses oleh masyarakat, media sosial di posisi yang paling tinggi ada 73%,” ujarnya dalam Dialog Interaktif RRI Ende “Peran Media Online dalam Literasi Demokrasi” yang berlangsung hibrida, dari Jakarta Pusat, Rabu (09/02/2022).
Menurut Philip Gobang, sumber informasi yang diakses publik di media sosial bahkan jauh lebih meningkat dibanding sumber informasi lainnya, seperti televisi 59,70%, berita online 26,70%, situs web pemerintah 13,90%, media cetak 4%, radio 4% dan yang lain-lainnya 1,20%.
“Gambaran ini menunjukkan bahwa memang kita sedang memasuki satu era perubahan yang sangat luar biasa, dimana publik begitu mudahnya mengakses informasi melalui berbagai platform media khususnya media sosial,” jelasnya.
Stafsus Menkominfo menegaskan perubahan besar perilaku publik itu banyak dipengaruhi disrupsi teknologi di ruang publik dengan kehadiran platform digital.
“Kita sebetulnya dihadapkan pada kondisi bagaimana mengatasi kesenjangan antara kepercayaan publik terhadap media mainstream dan media sosial, yang kalau kita lihat data yang saya sampaikan tampak semakin tinggi atau masih ada jarak yang cukup jauh,” tandasnya.
Dalam momentum peringatan Hari Pers Nasional tanggal 9 Februari 2022 ini, Kementerian Kominfo mengharapkan insan pers mampu memperkuat konten informasi yang disajikan, terutama dalam bentuk berita.
“HPN 2022 menjadi momentum bagi seluruh jurnalis di seluruh Indonesia untuk juga memastikan langkah-langkah apa yang mesti dilakukan menghadapi tantangan seperti ini. Karena tantangan ini memang akan terus kita hadapi, namun pada saat yang sama kita juga punya peluang untuk menjawab tantangan yang terkait,” ujar Philip Gobang.
Stafsus Menkominfo menyatakan insan pers harus memperkuat konten-konten pemberitaan sehingga tingkat kepercayaan masyarakat kepada media pemberitaan terus meningkat.
“Pada era digital seperti saat ini, media-media pemberitaan perlu memperkuat eksistensi, mulai dari bagaimana menyajikan konten yang menarik dan benar. Dengan begitu, masyarakat akan semakin mengakses media pemberitaan sebagai rujukan utama,” ujarnya
Guna mendidik masyarakat agar lebih cakap dan cerdas dalam mengonsumsi informasi, Kementerian Kominfo telah menginisiasi Gerakan Literasi Digital Nasional. Program yang diluncurkan Presiden Joko Widodo tahun lalu itu dijalankan melalui empat pilar yaitu budaya digital, etika digital, kecakapan digital dan keamanan digital.
“Empat pilar ini sejalan dengan Peta Jalan Literasi Digital Nasional yang sudah ditegaskan juga oleh Bapak Presiden pada 2021 yang lalu untuk memastikan dalam dua sampai empat tahun kedepan, masyarakat di seluruh pelosok tanah air sekurang-kurangnya telah mendapat pemahaman bagaimana menggunakan semua platform digital dengan baik,” tandas Stafsus Menkominfo.
Philip Gobang menjelaskan Program GNLD mencakup seluruh wilayah di 34 provinsi dan 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Program tersebut menargetkan 50 juta masyarakat hingga tahun 2024 yang dimasifkan dengan menghimpun lebih dari 12, 5 juta peserta setiap tahunnya.
“Menteri Kominfo Bapak Johnny G. Plate sendiri ingin memastikan bahwa masyarakat semakin hari semakin menyadari bagaimana menggunakan platform digital yang ada. Maka dengan panduan empat pilar tersebut, tentunya digerakkan oleh pemerintah tetapi pemerintah pun mendorong semua komponen masyarakat di mana saja dalam level apapun ikut berpartisipasi dalam gerakan literasi digital nasional ini,” tandasnya.(kominfo)